Postingan ini adalah postingan paling menyebalkan buat saya. Kenapa? Karena harus nya sudah saya post tapi malah terhapus dan hanya menyisakan judulnya saja. Padahal untuk mengetik postingan ini membutuhkan 3 malam untuk selesai, dan ini malah terhapus begitu saja? Sabaaar.
Sebenarnya sudah lama ingin posting soal ini, tapi entah kenapa niatan dan rencana untuk apdet soal Lawu menguap begitu saja. Diawali dengan adegan dimana saya menyalakan laptop, lalu tangan kanan saya mengarahkan pointer mouse saya ke arah browser, dan tanpa butuh waktu lama browser yang saya klik tadi pun terbuka. Dan di adegan ini lah dimana saya saya sering kehilangan fokus. Dimana rencana semula mau nge-blog tapi saya malah buka yutub, email, dll.
Hmmm, hidup memang sangat sulit diprediksi pemirsa.
Baiklah, kita cukupkan sekian paragraf pembuka nya.
Rabu 11 April 2018
Saya ulang tahun. Udah gitu aja. Cuma ngasi tau, hahahaha..
keesokan hari nya,
12 April 2018, pukul 06.15 saya menghubungi kakak ke-3 saya via video call. menanyakan kabar 2 keponakan saya yang lucu-lucu. entah kenapa keponakan tertua menanyakan saya kapan main ke solo? Saya jawab " Besok ya" tanpa merencanakan bahwa besok memang akan berangkat.
Sekitar pukul 10.00 wib saya suntuk sekali rasa nya. Entah karena teringat 2 keponakan saya yang tadi pagi video call atau karena di tempat kerja memang sedang idle. Yang jelas saat itu saya gabut sekali. mengakibatkan saya menghubungi bos saya untuk mengajukan cuti besok. mengakibatkan bos saya bertanya kenapa saya mengajukan cuti yang mana sebelumnya belum pernah mengajukan cuti. mengakibatkan saya menjawab akan menengok kakak dan adik adik saya. Yang selanjutnya ternyata langsung disetujui tanpa ditanya apa apa lagi, tanpa dibuat susah seperti kawan saya yg lain kalau mengajukan cuti. Hmm, kasian kawan saya kalau mau cuti susah hahaha.
Setelah selesai menelepon bos, saya langsung memesan tiket kereta. Kereta menuju Solo.
Lalu adegan selanjutnya yang tanpa direncanakan dan tanpa diduga adalah pesan dari salah satu kawan kuliah saya. Mengingatkan agar hadir di acara pernikahan nya yang akan berlangsung lusa. Saya jawab "doakan saja semoga bisa datang menghadiri acara kamu". Padahal sebelum nya saya memang lupa dan tidak ingat.
Sedikit menceritakan kawan saya ini;
Nama nya Erica Dyah Pitaloka, nama belakang nya mengingatkan saya kepada artis dengan nama yang sama yang sekarang menjadi salah satu politikus. Dia (Erica atau Chika atau lebih sering nya saya panggil kambing) adalah manusia yang menolong saya pada saat hari pertama ospek. Dia membantu saya menyiapkan perlengkapan ospek yang mana sebelumnya saya memang tidak berencana menyiapkan alias malas dan tidak punya kebanggaan atas ospek yang sedang berlangsung, menghabiskan uang saja pikir saya saat itu (sampai sekarang). Dia menolong tanpa mengenal saya siapa ataupun sebaliknya, saya juga gatau dia siapa. Dia tiba tiba nanya "kamu persiapan ini udah belum? kalo belum mau aku siapin sekalian". Itu adalah bantuan pertama yang dia berikan. Besok nya sore hari di hari pertama dia tumbang kecapean. Saya yang terlihat bareng pada saat masuk gerbang kampus pun dituduh sebagai teman nya dan diharuskan mengantar dia pulang untuk beristirahat. Padahal kenal saja tidak. Dan saya merasa tertolong karena seminggu masa ospek saya habiskan untuk tidur dengan dalih 'menjaga kawan saya yg sakit' hahaha. Dan selama saya kuliah saya banyak dibantu oleh dia tanpa pamrih.
13 April 2018, saya masih ada meeting pagi hari. Untungnya cepat selesai. Setelah selesai saya langsung menuju stasiun Pasar Senen. Karena saya sudah packing sebelumnya, dengan barang bawaan seadanya. Kenapa seadanya? Karena tas yang saya gunakan adalah tas ransel kecil berwarna merah muda atau pink. Serius.
Kereta saya berangkat pukul 11.15 WIB. Saya memilih tempat duduk samping jendela. Menyenangkan rasanya bisa melihat pemandangan disamping jendela saat melakukan perjalanan.
Pukul 14.18 wib saya sampai di stasiun Jatibarang Indramayu. Stasiun yang membuat saya teringat saat kuliah dulu, dan semua kenangan yang terjadi saat itu. Membuat saya rindu akan banyak hal disana. Ah, sungguh nostalgia sekali rasa nya. Membuat saya ingin singgah disini lain kali. Ya, lain kali.
|
Stasiun Jatibarang Indramayu
|
Di stasiun Jatibarang ini saya menyempatkan untuk turun sebentar untuk membeli roti O dan air mineral. Lalu kembali melanjutkan perjalanan menggunakan kereta yang sama, dan nomor kursi yang sama pula.
Saya tidur.
Lalu saya terbangun saat tiba di Yogjakarta, di stasiun Lempuyangan. saya terbangun disebabkan oleh getaran
cinta handphone saya yang diakibatkan ada nya panggilan masuk dari kakak ke-3 saya. Menanyakan sudah sampai mana, dikarenakan kakak saya tersebut baik hati dan dengan rela mau menjemput saya di stasiun tujuan saya, stasiun Solo Balapan. Di stasiun ini juga saya mengabari Erica bahwa saya sudah sampai di Yogjakarta. Sudah hampir sampai tujuan. Pesan saya dibalas "iyoo, tak tunggu sesok" yang kurang lebih "iyaa, saya tunggu besok".
|
Stasiun Lempuyangan Yogyakarta |
Saya sampai di stasiun tujuan saya, stasiun Solo Balapan. Saat itu sedang hujan gerimis. Orang orang saat itu kerepotan dengan barang bawaan nya. Sedangkan saya hanya membawa tas ransel kecil berwarna pink. Ya, pink. Kalian semua tidak salah baca. Itu adalah salah satu tas favorit saya, hahaha.
Tak lama kemudian kakak saya menghubungi saya. Lewat telepon, bukan telepati. Mengabari bahwa dia ada di dalam mobil avanza hitam beroda empat yang sedang parkir di depan stasiun.
Saya masuk mobil, duduk di kursi tengah karena di kursi supir dan kursi depan sudah ada yang menempati. Tiba-tiba ada dua bayangan kepala yang muncul dari kursi belakang. Ah ternyata dua keponakan saya yang mencoba mengejutkan saya, tapi sayang nya mereka gagal. Saya keburu liat spion depan hahaha.
Sampai di rumah kakak, saya langsung mandi dan beristirahat. Menyiapkan tenaga untuk perjalanan besok.
14 April 2018, saya tadi nya mau pinjam motor untuk ke acara pernikahan Erica di Temanggung. Tapi permintaan saya itu langsung ditolak oleh kakak saya. Mereka ingin mengantar saya pakai mobil, sekalian jalan jalan kata nya. Sebagai adik yang baik, saya pun menurut saja.
Perjalanan nya ternyata lumayan jauh. Dan ternyata rute nya lumayan menanjak dengan medan yang agak kurang mulus. Butuh keahlian dan kesabaran untuk melalui nya. Saat perjalanan kami melintasi lokasi atau pos pendaftaran pendakian gunung Merbabu. Ah, sayang nya tujuan saya bukan kesana meskipun ingin, jadi kami cuma sekedar lewat saja. Kami sampai di lokasi sudah lumayan siang, kira kira pukul 10.30 wib. saya sendiri yang masuk ke lokasi acara, kakak dan keponakan saya memilih menunggu di parkiran.
Di dalam saya bertemu dengan teman saya dan beberapa teman nya Erica yang mengaku kenal saya. Padahal saya nya tidak kenal mereka. Maklum saja, saya memang terkenal. Seperti itu mungkin rasanya kalau selebritis atau pejabat menyapa rakyat jelata, harus pura pura baik dan sok kenal hahaha.
Ketika itu sedang prosesi sungkeman, jadi agak agak haru suasana nya. Sayang nya itu tidak berlangsung lama, saat Erica melihat saya, dia terlihat kegirangan. Agak menyesal jadi nya, jadi merasa datang di saat yang kurang tepat. Mana suami nya yang juga kenalan saya jadi melihat saya agak aneh karena reaksi Erika yg tidak biasa.
Saya bersalaman, lalu merangkul suami nya yang saya dan manusia-manusia lain panggil dengan nama "komeng" yang sebelum nya pernah menjabat sebagai teman sekelas waktu kuliah S1, mengucapkan selamat dan membacakan doa bagi kedua mempelai. Lalu saya turun dari pelaminan, menikmati makanan dan minuman yang ada. Sesaat sebelum pamit, saya dipanggil untuk melakukan foto bersama. Saya ditarik Erica, berdiri diantara dia dan Komeng. Saat itu yang saya pikirkan adalah, "semoga Komeng ga ngamuk" hahaha. Syukurlah itu hanyalah bayangan saya saja, tidak terjadi. Meskipun setelah acara Erica di interogasi oleh Komeng soal saya, hahaha.
|
Saya di tengah antara kedua pengantin |
Tak ingin berlama-lama, setelah foto saya pamit undur diri kepada pengantin maupun kedua orang tua mempelai. Ibu nya Erica agak kaget saat saya pamit. Antara pangling dan terkejut sepertinya. Pangling karena saya botak? Makin hitam? Atau menjadi agak kurus? Atau erkejut karena datang di acara pernikahan anaknya? Saya tidak tahu dan tidak bertanya juga.
Kami pulang.
Diperjalanan kami membahas tujuan saya selanjutnya. Saya tadi nya ingin main main di Solo kota saja. Tapi kakak saya mengusulkan untuk menengok adik bungsu kami yang sedang di Kediri. Saya pun mengiyakan ide itu. Mumpung lagi disini sekalian lah, mumpung sempat.
Kami merencanakan untuk berangkat saat malam. Jadi setelah sampai di rumah kami pun beristirahat, atau setidaknya mencoba beristirahat. Soalnya saat kami sampai depan rumah sudah ditunggu para tetangga untuk nonton bareng pertandingan sepak bola. Di televisi maksud nya, bukan yang main bola nya di depan rumah.
Kami berangkat pukul 23.00 wib. Berangkat ke Kediri sesuai rencana awal. Ya, Semoga.